Friday, September 5, 2008

Imam Ahmad menyebutkan dalam Musnad-nya hadits dari Abu Buraidah dari ayahnya dan
me-marfu’-kannya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam,

“Pelajarilah surat Al-Baqarah, karena mengambil surat Al-Baqarah adalah keberkahan dan
meninggalkannya adalah kerugian. Itu semua tidak bisa dikerjakan oleh ahli sihir.” Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam diam sejenak. Sabda beliau lagi, "Pelajarilah surat Al-Baqarah dan
Ali
Imran karena keduanya adalah kembang dan keduanya menaungi orang yang membacanya
pada Hari
Kiamat. Keduanya saat itu laksana dua awan atau dua bayangan atau sekawanan
burung yang banyak.
Pada Hari Kiamat ketika kubur terbelah, Al-Qur’an menemui pembacanya
seperti orang yang pucat
pasi. Kata Al-Qur’an, ‘Apakah engkau kenal denganku?’ Jawab orang
tersebut,’Aku tidak kenal
denganmu. Siapa kamu ?’ Kata Al-Qur’an, ‘Akulah yang membuatmu
kehausan di siang hari yang
panas dan membuatmu tidak tidur pada malam hari. Sesungguhnya
setiap pedagang berjalan di belakang
barang dagangannya. Dan sekarang engkau, berjalan di
belakang semua barang dagangan.’ Lalu Allah
memberinya kerajaan dengan Tangan Kanan-Nya,
keabadian dengan Tangan Kiri-Nya dan meletakkan
mahkota Al-Qaqar di atas kepalanya. Selain
itu, kedua orangtuanya diberi dua pakaian yang tidak
sanggup dipikul oleh dunia? Kedua
orangtuanya bertanya, ‘Apa yang menyebabkan kami diberi pakaian
seperti ini?’ Dikatakan
kepada keduanya, ‘Kalian berdua diberi pakaian seperti ini karena anakmu
berpegang teguh
dengan Al-Qur’an. ‘Dikatakan kepada anaknya, ‘Bacalah dan naiklah menuju tangga
syurga
dan mahligainya. Ia naik ke atas selagi menghafal Al-Qur’an atau membacanya dengan tartil’.”

Monday, September 1, 2008

Ramadhan oh ramadhan

Bismillahirrahmanirrahim.

Alhamdulillah setinggi kesyukuran dipanjatkan kepada Allah S.W.T kerana dengan rahmat dan kasih sayangnya dapat lagi kita diketemukan dengan Ramadhan yang mulia. Bulan yang di dalamnya terdapat seribu satu kelebihan. Bulan yang difardukan ke atas setiap muslim yang mampu dan cukup syarat untuk berpuasa. Bulan di mana setiap amalan digandakan pahalanya. Bulan syaitan dibelenggu. Bulan yang di dalamnya ada satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan.

Setelah setahun Ramadhan yang lalu berlalu, ditemukan kembali dengan Ramadhan yang baru. Pertemuan ini secara sedar atau tidak merupakan tanda kasih sayang Allah kepada hamba-Nya kerana diberikan lagi kesempatan untuk meraih segala kelebihan yang terdapat di dalamnya.

Setelah setahun hidup seharian berlalu dengan rutin yang tetap sebagai tipikal seorang pelajar. Masa cuti, cuti. Masa main bola, kena main bola. Masa buat assignment, kene buat assignment. Masa study, kena study. Masa exam, kena study lagi. ish3x...Kadang-kala diselang-selit rutin seharian itu dengan dosa yang dilakukan secara sedar atau tidak. Kadang-kadang lupa untuk memikirkan tentang saham yang akan dibawa ke akhirat kelak.

Dengan kesempatan ramadhan al-Mubarak (yang Barakah) merupakan masa yang ideal untuk keluar dari rutin seharian yang tipikal. Bulan ini haruslah dijadikan sebagai bulan mentarbiyah diri menjadi yang lebih baik. Bulan untuk memperbaiki diri dengan taubat Nasuha. Bulan meningkatkan kualiti ibadat untuk mendapatkan khusyu'. Bulan meningkatkan kuantiti ibadat dengan pelbagai ibadat sunat seperti berterawih, bersedekah, membaca al-Quran dan berqiamullail. Bulan membakar kembali semangat juang Islam dalam jiwa setiap muslim sepertimana termaktub dalam sirah Islam terdahulu. Agar apabila keluar dari bulan tarbiyah ini, akan menjadi seorang yang benar-benar bertakwa kepada Allah.

"Wahai orang-orang beriman! Diwajibkan ke atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa" (al-Baqarah : 183)

Tidak usah berfikir panjang lagi, rebutlah peluang yang ada dalam bulan ini. Tanamkan azam dan sasaran untuk mencapai sesuatu yang dapat meningkatkan kualiti diri ke arah takwa. Semoga bekalan takwa hasil tarbiyah ramadhan kali ini berkekalan hingga ditemukan ramadhan yang akan datang.

Wallahua'lam.